Friday, February 27, 2015

Feel the adventure with All New Nissan X-Trail (1)

Beberapa waktu yang lalu saya sudah bercerita tentang petualangan kami ke ujung Pulau Jawa, sekarang saya akan berbagi dan mereview petualangan yang dijalani oleh mobil yang kami gunakan, All New Nissan X-Trail (T32).

Unit yang kami gunakan adalah bertipe 2000 cc bertranmisi manual. Meskipun varian yang kami gunakan adalah entry level, tetapi masih memungkinkan untuk berjalannya petualangan sesuai dengan karakter mobil tersebut. Oh ya, dan di tengah jalan kami juga menemui "saudara kami" yang hendak akan diantar ke pemilik barunya.

Pada hari pertama, mobil berjalan dari Tangerang-Semarang. Mengisi full tank saat berangkat di Tangerang dan pada saat tiba di Semarang, indikator bensin masih menunjukkan di posisi 1/2. Itu berarti sekitar 30 Liter bensin terpakai dalam perjalanan ini. Jarak dari Tangerang ke Semarang adalah 514 km. Ini berarti mobil menggunakan kurang lebihnya 6L untuk berjalan 100 km, sementara di MID menunjukkan di posisi 11.2L/100km. Memang berbeda jauh dari yang di MID karena kami tidak mereset MID sebelum berangkat. Perjalanan Tangerang-Semarang ini melalui Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Jalan Tol Dalam Kota, Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Palikanci, Jalan Tol Kanci-Pejagan, dan selebihnya menggunakan Jalur Pantura. Kelemahan mobil sedikit terlihat pada Jalan Pantura yang sedikit berlubang. Pada saat melintasi lubang pada kecepatan yang cukup tinggi, terdengar bunyi "DUK" kencang dari depan yang mengganggu dan mengejutkan. Tarikkan mobil ini sangat baik, apalagi di jalan lurus yang sepi.




Di hari kedua, mengisi bensin ke full tank dan berangkat ke Kota Batu. Kota yang kami lewati dalam perjalanan adalah Solo, Madiun, Kediri. Perjalanan ini dominan dengan jalan raya, jalan luar kota. Jalan luar kota yang kami maksud disini adalah jalan yang berliku dan bukan merupakan jalan utama. Perjalanan Semarang-Solo kami tempuh lewat tol, keluar di Bawen. Mungkin ini adalah petualangan yang cukup menantang untuk All New X-Trail, jalan dari Solo ke Madiun tidaklah seperti Pantura. Lebih mirip Jalur Selatan. Kondisi jalan hanya ada 1 lajur untuk masing-masing arah, berliku-liku, menanjak (jalan gunung). Disini kami harus menggunakan gigi 1. Tidak perlu khawatir jika ada mobil yang berhenti pada saat tanjakkan karena ada fitur E-Parking Brake yang cukup membantu. Pada saat berbelok, juga ada fitur dalam mobil ini, yaitu Active Trace Control yang merupakan bagian dari Chassis Control. Fitur ini berfungsi agar kita tidak keluar jalur pada saat berbelok. Perjalanan yang cukup menantang lagi adalah ketika akan memasukki Kota Batu. Jalan rawan longsor dan berliku kami temui lagi. Bedanya dengan yang tadi, yang ini lebih banyak turunan. Kami berjalan pada kondisi malam hari. Lampu maximal kami pergunakan agar jalan terlihat lebih jelas. Konsumsi bensin di MID menunjukkan angka 11.1L/100km, tetapi kenyataannya menghabiskan sekitar 45 Liter untuk berjalan 396 km. Lebih boros dibanding perjalanan Tangerang-Semarang karena hambatan yang lebih banyak. Misalnya jalan berliku, jarak tempuh jalan tol lebih pendek, serta kemacetan yang kami hadapi di Kota Solo.



Bersambung